Minggu, 06 Maret 2016

5 Kejadian Aneh Ini Cuma Ada di Luar Angkasa Kok!

Luar angkasa emang menyimpan begitu banyak misteri. Beberapa fenomena yang terjadi di luar angkasa bikin orang jadi berpikir, jangan-jangan beneran ada kehidupan lain di luar angkasa sana. Kalau kamu gimana, Loopers? Percaya, nggak, dengan hal tersebut? Coba baca beberapa kejadian misterius di luar angkasa berikut ini, deh, siapa tahu kamu jadi dapet pencerahan!

Awan Rasa Raspberry

Pernah denger tentang milky way, nggak, Loopers? Di beberapa tempat dengan tingkat pencemaran udara yang super rendah, kamu bisa melihat milky way atau galaksi bima sakti tempat bumi kita beredar! Di dalamnya, para ilmuwan menemukan awan debu bernama Sagitarius B2 yang mengandung ethyl formate, menjadikannya punya rasa seperti raspberry dan beraroma rum. Kedengerannya enak, ya? Tapi kamu nggak bisa meminumnya karena Sagitarius B2 mengandung propyl sianida yang mematikan.

Planet Neraka

Nggak seperti bumi yang siklus gelap dan terangnya dateng bergantian, separuh planet Gliese 581 c selalu gelap dan separuhnya lagi selalu terang. Gawatnya, kalau kamu melangkah ke bagian terang, wajahmu bakal leleh karena suhunya yang tinggi banget. Sebaliknya, tubuhmu bakal membeku kalau kamu berada di bagian gelap. Bintang induk dari planet Gliese 581 c adalah katai merah, menyebabkan planet ini jadi bernuansa merah neraka. Itulah kenapa planet Gliese 581 c disebut sebagai planet neraka.

Kabut Misterius di Venus

Venus punya suhu yang panas dan tingkat keasaman yang tinggi. Tapi, kabut yang sempat terlihat oleh NASA dinilai mengandung tingkat kelembaban yang sesuai untuk kehidupan makhluk hidup. Dengan suhu yang mncapai 70 derajat celcius dan tekanan yang hampir sama dengan bumi, munculnya kabut di Venus diduga menjadi pertanda kalau ada kehidupan makhluk asing di planet tersebut.

Satelit Jupiter

Eropa ternyata bukan cuma merupakan nama salah satu benua di bumi, lho, Loopers. Satelit dari Jupiter juga punya nama yang mirip, yakni Europa. Menurut penelitian, jumlah air yang ada di bawah lapisan es Europa mampu melindunginya dari radiasi berbahaya. Kenyataan tersebut jadi salah satu indikator yang memungkinkan adanya kehidupan di planet Jupiter.

Planet Es Terbakar

Hah? Es kok bisa terbakar? Kita emang nggak mengenal fenomena tersebut di bumi, Loopers. Tapi, ada sebuah planet di luar angkasa yang terbuat dari es terbakar dengan suhu 439 derajat celcius! Es di planet ini tetap padat karena jumlah airnya yang banyak. Daya gravitasinya yang kuat menarik air ke tengah planet sehingga molekul air tetap padat dan nggak bisa menguap. Planetnya sendiri belum memiliki nama

Wah, bukannya jadi yakin, sepertinya Anda makin penasaran dengan dunia luar angkasa sana. Kira-kira beneran ada kehidupan seperti di bumi, nggak, ya? Hmm, gimana menurut kamu, Kamu percaya?

10 Penemuan Aneh Bukti Kehidupan di Luar Angkasa

10 Penemuan Aneh Bukti Kehidupan di Luar Angkasa
149343-1_663_382
Kita mungkin berfikir hanya bumilah planet yang dihuni makhluk hidup. Hanya kita, manusia, hewan dan tumbuhan yang ada di alam semesta ini. Tapi ternyata hal ini masih diragukan sepenuhnya hingga sekarang.
Banyak penemuan-penemuan aneh membawa manusia terus berpikir jika ada bentuk kehidupan lain di luar sana. Makhluk hidup lain yang masih belum ditemukan, dan mungkin saja menghuni sebuah planet yang hampir sama dengan bumi. Dan
berikut penemuan aneh yang bisa membuatmu berpikir mereka benar-benar ada.
1. Kekaisaran Theodosius Laporkan kemunculan Alien
1
Tercatat pada masa kekaisaran Theodosius sebuah penampakan aneh muncul. Kejadian ini terjadi di masa Kaisar Theodosius di tahun 390 masehi. Kaisar menggambarkan sebuah benda bersinar di langit dengan beberapa bola lain yang mengelilinginya.Theodosius menyatakan jika pemandangan dilangit pada malam itu seperti segerombolan lebah yang terbang di sekitar ratu lebah. Banyak bola kecil bersinar yang terbang mengelilingi bola besar di langit itu.
2. Sinyal Radio
2
Ilmuwan mencoba menjelaskan penyebab kejadian misterius dari beberapa sinyal yang pernah tertangkap di tahun 2004. Sinyal misterius ini disebut ‘Fast Radio Bursts’ dan muncul dari luar angkasa. Dari penelitian menyebutkan jika sinyal radio ini memiliki frekuensi yang semakin lama semakin kuat.Mungkinkah ini sinyal transmisi dari peradaban alien? Sebuah bentuk komunikasi dari makhluk asing yang tidak sengaja tertangkap? Bisa jadi..
3. Kabut misterius di venus
3
Para ilmuwan berteori bahwa mungkin ada kehidupan di kabut Venus. Meskipun memiliki suhu yang panas, tingkat keasaman tanah yang tinggi, namun kelembaban di kabut tersebut sesuai untuk kehidupan makhluk hidup bumi.Dengan temperature mencapai 70 derajat celcius dan tekanan yang hampir sama dengan bumi bisa jadi area berkabut di Venus ini menyimpan kehidupan makhluk asing.
4. Benda aneh pada bunda Maria
4
Entah sengaja atau tidak, sebuah lukisan di permadani indah bunda Maria ini disisipi sebuah benda terbang. Permadani hias yang dipajang di Collegiale Notre-Dame, di Beaune, Perancis ini adalah sebuah lukisan dari bunda Maria.Namun fokus lukisan ini mulai berubah setelah ditemukan benda seperti UFO pada latar belakangnya. Benarkah lukisan ini jadi kesaksian pelukis terhadap benda terbang ini saat melukis bunda Maria?
5. Satelit Jupiter, Eropa
5
Menurut penelitian ilmuwan, jumlah air yang terdapat di bawah lapisan es Europa mampu terlindungi dari radiasi berbahaya. Kenyataan ini menjadi salah satu indikator yang memungkinkan adanya kehidupan di planet tersebut.Europa merupakan satelit dari planet Jupiter yang diduga memiliki tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Bahkan misi terbang ke Jupiter menjadi agenda selanjutnya dari NASA.
6. Insiden Roswell
6
Menurut banyak teori, pada tahun 1947 sebuah pesawat ruang angkasa yang diduga dikendarai alien jatuh di Roswell, New Meksiko. Sejak saat itu, Roswell menjadi kota yang paling dikenal dengan kasus UFOnya.Bahkan sampai sekarang insiden ini masih menjadi rahasia Negara yang belum diketahui secara jelas oleh publik. Benarkah ada pendaratan alien pada 8 Juli 1947 lalu?
7. Tanda Tulisan Mesir
7
Hieroglif Mesir menjadi sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alphabet. Dari tulisan itu tampak jelas adanya beberapa gambar seperti helicopter, kapal selam, kapal laut dan pesawat jet.Banyak dugaan yang mengaitkan bentuk simbol tersebut sebagai bukti alien pernah mengunjungi Mesir kuno. Dan nenek moyang Mesir kuno menuliskan apa yang ia lihat untuk diceritakan pada generasi berikutnya.
8. Lukisan Goa Australia
8
Sebuah lukisan dinding dari suku Australia memperlihatkan gambaran yang mungkin bisa kita lihat sebagai sosok alien. Lukisan dinding unik ini biasa disebut ‘Wadjina’.Dibuat di dinding berbatu dengan tampilan sosok botak tanpa rambut, mata besar, tanpa hidung dan mulut. Mungkinkah ini gambaran dari alien yang pernah mereka jumpai?
9. Area 51
9
Area 51 merupakan sebuah pangkalan militer Amerika Serikat yang terletak di Nevada. Dipakai untuk pengembangan pesawat tempur dan persenjataan eksperimental. Namun ada isu yang menyebutkan jika tempat ini jadi penyimpanan jasad alien beserta pesawat ruang angkasanya.Kerahasian tentang area ini sangat dijaga ketat, benarkah pemerintah Amerika menyembunyikan alien?
10. Kalajengking alien
10
Wahana antariksa Venera 13 milik Rusia mendarat di planet Venus untuk melakukan penelitian seputar planet ini. Eksplorasi tersebut berhasil menangkap gambar sebuah benda yang mirip kalajengking.Temuan tahun 1982 ini menjadi praduga untuk membuktikan adanya kehidupan asing di planet Venus. Penelitian terus dilakukan untuk membongkar jejak kehidupan di planet ke-2 tata surya ini.
Perdebatan ada tidaknya makhluk asing ini memang selalu mengundang daya tarik. Ada yang mengklaim bahwa alien itu nyata dan ada juga yang menganggapnya hanya sebatas fiksi.
Namun penemuan-penemuan nyata tentang piring terbang, bahkan penemuan seputar kisah alien di masa lalu bisa juga bikin merinding. Mengetahui bahwa ada peradaban lain yang hidup dan sudah lebih dulu bisa ‘mampir’ ke peradaban manusia. Bagaimana menurut kalian?

Jumat, 04 Maret 2016

Gerhana

Kejadian langka gerhana matahari total (GMT) bakal terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016. Gerhana diprediksi bakal terjadi di 10 provinsi dan sejumlah lokasi wisata andalan di Indonesia. Jalur GMT tersebut bermula dari Palembang (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), Sampit (Kalimantan Tengah), Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate hingga Halmahera (Maluku Utara).
GMT di 10 provinsi tersebut nanti akan berlangsung selama 4 menit 9 detik. "Luwuk menjadi daerah yang dilintasi gerhana dengan durasi paling lama, sekitar 2 menit 50 detik, pukul 08.41 WITA," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, seperti dikutip dari situs LAPAN, Selasa (05/01).
Mengamati gerhana matahari, Thomas menjelaskan, memerlukan cara tertentu agar aman. Thomas menyarankan untuk menggunakan kacamata matahari yang dilapisi filter khusus matahari. Hal ini untuk mencegah kerusakan mata jika mengamati secara langsung tanpa alat bantuan.
Thomas melanjutkan, wilayah Sumatera akan mengalami gerhana matahari sekitar dua menit, terjadi pukul 07.20 WIB; Kalimantan selama 2,5 menit, pukul 07.30 WIB atau 08.30 WITA; Sulawesi selama tiga menit pukul 08.40 WITA; Maluku Utara selama 3,5 menit 09.54 WIT. Sedangkan Jakarta hanya mengalami gerhana matahari sebagian pada pagi hari.
Total lebar jejak GMT tersebut di muka bumi sepanjang 155 kilometer. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, diantaranya; Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon. Di Jakarta, gerhana matahari sebagian terjadi mulai pukul 6.19 WIB.
GMT akan kembali berlangsung di tempat yang sama dalam periode 350 tahun. Sebelumnya, GMT pernah melintasi Indonesia pada 11 Juni 1983 dengan cakupan area berbeda dengan GMT 2016. "Di antara 20 kejadian gerhana matahari yang terjadi antara tahun 2001 hingga 2020, hanya terdapat 1 gerhana matahari total dan 2 gerhana matahari cincin teramati di Indonesia," terang Thomas.

Dunia Berbatu Terbesar Ditemukan

Dunia Berbatu Terbesar Ditemukan

Antariksawan telah menemukan sebuah planet berbatu yang lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.

Dunia Berbatu Terbesar DitemukanIlustrasi BD+20594b (JPL-Caltech/NASA)
Sebagian besar pemahaman kita tentang pembentukan planet dan sistem tata surya berkembang melalui pengamatan langsung terhadap sistem tata surya kita. Kita, sederhananya, tidak melihat yang lain, kita bahkan tidak tahu sebenarnya seberapa khas—atau seberapa aneh—sistem tata surya kita.
Tapi, terima kasih untuk pesawat luar angkasa Kepler dan kemampuannnya mengamati dan mengumpulkan data dari sistem tata surya lain yang jauh. Antariksawan telah menemukan sebuah planet berbatu yang lebih besar dari yang pernah kita bayangkan. Planet yang disebut BD+20594b, memiliki setengah diameter Neptunus, dan hampir seluruh penyusunnya adalah batu.
Planet, yang keberadaannya dilaporkan pada 28 Januari lalu oleh seorang ahli astrofisika Nestor Espinoza dan rekan-rekannya di Pontifical Catholic University of Chile di Santiago, berjarak 500 tahun cahaya jauhnya, di Konstelasi Aries.
BD+20594b berukuran 16 kali lebih besar dari Bumi. Kepadatannya mencapai 8 gram per sentimeter kubik. Planet itu pertama kali ditemukan pada tahun 2015 ketika ia lewat di antara Kepler dan bintang induknya. Seperti banyak penemuan lain, sedikit keberuntungan juga terlibat. Bintang induk BD+20594b sangat cerah, sehingga memungkinkan pengamatan lebih mendalam di bandingkan planet ekstra tata surya lainnya.
Penemuan BD+20594b sangat penting untuk beberapa alasan: Pertama, planet ini menunjukkan kepada kita apa yang terjadi pada pembentukan planet lebih dari yang kita tahu saat ini. Ada banyak jenis ragam dalam komposisi planet yang bisa kita ketahui dengan mengamati sistem tata surya kita. Kedua, membandingkan BD+20594b dengan planet lain yang mirip, seperti Kepler 10c—kandidat planet berbatu terbesar sebelumnya—memberikan astrofisikawan laboratorium yang sangat baik untuk menguji teori pembentukan planet kita
Penemuan ini juga menyoroti pentingnya kelanjutan misi Kepler, yang selama ini hanya mengkonfirmasi keberadaan planet ekstra tata surya, dan menunjukkan kepada kita betapa banyaknya mereka. Akan tetapi, dengan penemuan semacam ini, Kepler melenturkan ototnya, dan mulai menunjukkan kepada kita bagaimana pemahaman kita tentang pembentukan planet tidak selengkap seperti yang kita pikirkan.
(Lutfi Fauziah/Universe Today)

Gelombang dari Tabrakan Dua Lubang Hitam

Gelombang dari Tabrakan Dua Lubang Hitam

Tabrakan dua lubang hitam ini mengguncangkan ruang angkasa sedemikian rupa sehingga gelombang gravitasi bergerak ke segala arah.

Gelombang dari Tabrakan Dua Lubang HitamGambar ini mengilustrasikan dua lubang hitam yang saling mengitari satu sama lain. Sistem semacam inilah yang menciptakan gelombang gravitasi yang berhasil dideteksi untuk pertama kalinya. (MIT-Caltech)
Setelah 100 tahun, untuk pertama kalinya para ilmuwan akhirnya berhasil mendeteksi gelombang gravitasi!
Gelombang gravitasi adalah ‘riak-riak’ pada kain alam semesta. Riak-riak ini disebabkan oleh peristiwa energetik yang dahsyat di ruang angkasa, seperti tabrakan lubang hitam, ledakan bintang, dan kelahiran alam semesta itu sendiri.
Ilmuwan bernama Albert Einstein-lah yang memprediksikan adanya gelombang gravitasi. Ia memprediksikannya pada tahun 1916. Namun, bukti nyata keberadaan gelombang gravitasi ini belum ada hingga 100 tahun kemudian.
Pada tanggal 14 September 2015 gelombang gravitasi dideteksi untuk pertama kalinya. Gelombang gravitasi ini dihasilkan lebih dari semiliar tahun yang lalu saat dua lubang hitam masif bertabrakan. Tabrakan ini mengguncangkan ruang angkasa sedemikian rupa sehingga gelombang gravitasi bergerak ke segala arah, seperti riak air di kolam yang tercipta akibat batu dilempar ke dalamnya.
Meskipun saat kemunculannya sangat kuat, saat mencapai Bumi gelombang itu sudah sangat lemah, sejuta juta kali lebih kecil daripada lebar sehelai rambut manusia! Agar bisa mendeteksi gelombang ini, kita butuh alat ukur yang paling sensitif: instrumen LIGO.
Ada dua instrumen LIGO; masing-masing terdiri dari terowongan berbentuk L yang merentang sepanjang 4 kilometer. Sinar laser memancar bolak-balik di dalam terowongan. Dengan menggunakan sinar ini panjang terowongan dapat diukur dengan sangat teliti.
Saat gelombang gravitasi melewati Bumi, gelombang tersebut juga sedikit memelarkan dan memampatkan Bumi. Hal ini menyebabkan perubahan kecil pada panjang terowongan LIGO. Dengan mengukur perubahan inilah kita dapat mengetahui gelombang gravitasi dan akhirnya, tak diragukan lagi, apa yang diprediksi Einstein memang benar ada! Einstein betul-betul jenius!
(Ratna Satyaningsih/langitselatan.com/)

Astronom Temukan Lubang Hitam Bermassa 21 Miliar Kali Lebih Berat dari Matahari

Astronom Temukan Lubang Hitam Bermassa 21 Miliar Kali Lebih Berat dari Matahari

Di jantung galaksi NGC 4889, astronom menemukan lubang hitam supermasif yang massanya 21 miliar kali lebih berat dari Matahari kita.

Astronom Temukan Lubang Hitam Bermassa 21 Miliar Kali Lebih Berat dari MatahariCahaya paling terang di tengah foto ini merupakan galaksi NGC 4889, rumah bagi lubang hitam supermasif. (NASA & ESA)
Berjarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi, di jantung galaksi NGC 4889, terdapat sebuah lubang hitam yang massanya 21 miliar kali lebih besar dari matahari kita. Para peneliti dari NASA dan ESA telah mengungkapkan bahwa lubang hitam ini mungkin merupakan lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan. Para ilmuwan menemukan lubang hitam itu setelah teleskop luar angkasa Hubble mengambil gambar galaksi NGC 4889. Ilmuwan lantas mempelajari aktivitas objek-objek di dalam galaksi, termasuk lubang hitam supermasif tersebut.
Galaksi NGC 4889 terletak dalam Kluster Coma, yang berada dalam konstelasi Coma Berenices. Menurut EarthSky, Kluster Coma  diperkirakan mengandung lebih dari 10.000 galaksi.
Seberapa besar lubang hitam di galaksi NGC 4998?
Ilmuwan mengatakan, lubang hitam supermasif itu memiliki horizon peristiwa dengan panjang diameter 15 kali diameter orbit Neptunus! Sebagai perbandingan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti memiliki diameter hanya 1,5 kali panjang diameter orbit Merkurius. Selain itu, massa lubang hitam di galaksi kita hanya 3-4 juta kali lebih berat daripada matahari.
Bagaimana ilmuwan menemukannya?
Karena lubang hitam menelan apa saja yang berada di sekelilingnya—termasuk cahaya—para ilmuwan tidak dapat mengamati dan menganalisisnya secara langsung. Namun, para ilmuwan dapat mengamati perilaku objek-objek di sekitarnya untuk menentukan keberadaan lubang hitam. Untuk memahami fenomena di pusat galaksi NGC 4889, para astronom menggunakan peralatan dari Observatorium Keck II dan Observatorium Gemini Utara. Peralatan-peralatan ini membantu para ilmuwan menghitung kecepatan  bintang-bintang yang mengorbit pusat NGC 4889.  Dari perhitungan tersebut, mereka menentukan massa dan aktivitas lubang hitam.
Lubang hitam itu saat ini merupakan "raksasa tidur", tapi ketika lubang hitam aktif, ilmuwan meyakini bahwa galaksi NGC 4889 akan menjadi quasar dan memancarkan 1.000 kali lebih banyak energi daripada Bima Sakti.
Quasar ditenagai oleh lubang hitam bermassa sangat besar di pusat galaksi yang mengakresi materi yang mampat di sekitarnya dan memancarkan energi gravitasi yang sangat besar.
Ketika lubang hitam mengakresi materi di sekitarnya, materi-materi tersebut berputar semakin cepat dan mulai memanas. Semua partikel saling bergesekan sehingga melepaskan sejumlah besar cahaya dan juga radiasi sinar X. Ketika materi ini kemudian dilahap oleh si lubang hitam, maka bagian kutub utara dan selatan lubang hitam akan melepaskan energi yang sangat besar yang oleh astronom disebut sebagai jet kosmik. Energi yang dilepaskan melesat sangat cepat dan energinya pun sangat kuat.
Lingkungan dalam galaksi sekarang begitu damai, dilihat dari bintang-bintang yang terbentuk dari sisa-sisa gas mengorbit tanpa gangguan di sekitar lubang hitam. Tapi, lubang hitam galaksi NGC 4889 tak selamanya diam, seperti kata ilmuwan, ia ‘terlelap’ dengan tenang karena menunggu camilan langit berikutnya.
(Lutfi Fauziah/Sumber: Mother Nature Network, Langit Selatan)

25 Tahun Mendatang, Indonesia Targetkan Punya Bandara Antariksa

25 Tahun Mendatang, Indonesia Targetkan Punya Bandara Antariksa

"Kita harus bisa meluncurkan (satelit) sendiri dari wilayah kita sendiri."

25 Tahun Mendatang, Indonesia Targetkan Punya Bandara AntariksaPesawat ulang alik Atlantis diluncurkan di Pusat Antariksa Kennedy, di Florida, Amerika Serikat. (Thinkstock)
Dalam 25 tahun dari sekarang, Indonesia ditargetkan memiliki bandara antariksa (stasiun bumi) sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin di sela-sela acara Galaxy Forum 2016, Rabu (24/2). Ia mengharapkan pembangunan bandara antariksa tersebut dapat selesai sebelum 2040.
Sesuai amanat dalam Undang-Undang Keantariksaan Tahun 2013, LAPAN sebagai instansi pemerintah di bidang antariksa dan kedirgantaraan diwajibkan membangun dan mengoperasikan stasiun bumi untuk telemetri, penjejakan, dan komando jarak jauh.
Thomas menuturkan bahwa konsep awal pembangunan bandara antariksa sudah dikaji, akan tetapi belum dapat dipastikan dimana lokasinya. Sejauh ini ada dua pilihan, yakni di Biak dan Pulau Morotai.
“Kita harus bisa meluncurkan (satelit) sendiri dari wilayah kita sendiri,” ujar Thomas.
Ia menambahkan, “Daerah ekuator merupakan lokasi terbaik untuk melakukan peluncuran satelit.”
Dua satelit LAPAN sebelumnya, yaitu LAPAN A1 atau dikenal sebagai LAPAN TUBSAT dan LAPAN A2/ORARI diluncurkan dari India dengan menumpang roket peluncur milik India.

Adakah Planet Yang Bisa Dihuni Setelah Bumi?

Alam semesta memang begitu besar, astronom memperkirakan bahwa mestinya di suatu tempat di luar sana, ada planet yang mirip dengan Bumi

Bumi Satu-satunya Planet Pendukung KehidupanCitra Bumi diambil dari satelit cuaca MSG-4. (EUMETSAT)
Alam semesta memang begitu besar, astronom memperkirakan bahwa mestinya di suatu tempat di luar sana, ada planet yang mirip dengan Bumi. Namun, berdasarkan model komputer yang dibuat  oleh tim Universitas Uppsala Swedia, diketahui  bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang mendukung kehidupan.
Astrofisikawan Erik Zackrisson menggabungkan semua pengetahuan manusia tentang bagaimana alam semesta diciptakan, dari Big Bang hingga saat ini, dan dijejali pada suatu komputer yang kuat. Mesin diciptakan dengan sejumlah hal konkret yang sudah kita tahu. Ada sekitar 700 triliun planet.
Dengan mempertimbangkan semua hukum fisika yang diketahui dan pengetahuan tentang cara planet terbentuk, sepertinya proses hanya mampu menghasilkan planet yang tidak dapat menopang kehidupan dalam bentuk apapun.
Probabilitas menunjukkan bahwa hanya di galaksi kita sendiri, Bima Sakti, ada sekitar 50 miliar planet mirip dengan Bumi. Namun, sesuai dengan model Zackrisson ini, Bumi adalah anomali statistik.
Para ilmuwan mengatakan jika penelitian lebih lanjut membuktikan teori ini salah, memang benar bahwa planet-planet seperti Bumu sangat jarang dan keberadaannya sangat jauh.
Studi baru ini diterbitkan secara online dalam The Astrophysical Journal.

Voyager Dibajak Alien

Alien Mencoba Kontak Bumi Dengan Membajak Voyager 2


Misteri melingkupi Voyager 2, pesawat tak berawak milik Amerika Serikat yang diluncurkan 20 Agustus 1977, 33 tahun yang lalu.

Sebab, baru-baru ini Voyager 2 mengirimkan pesan dalam format yang tak bisa dibaca ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA.

Muncul dugaan pesawat itu dibajak alien alias mahluk luar angkasa -- yang mengirimkan jawaban pesan NASA. Seperti diketahui, menurut astrofisikawan, Stephen Hawking, NASA pernah mengirim sinyal ke luar angkasa berupa sebuah tembang dari grup pop legendaris The Beatles.

Tembang itu berjudul, "Across the Universe" (Melintasi Alam Semesta).

"Ini seperti seseorang telah memprogram ulang atau membajak Voyager 2, tapi kita tak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi," kata pakar alien, Hartwig Hausdorf, seperti dimuat laman Daily Telegraph, 12 Mei 2010.

Saat ini, para insinyur sedang mencoba untuk membaca data yang dikirim Voyager 2 -- yang lokasinya berada dekat tepi tata surya.

Keanehan Voyager 2 terjadi pada bulan lalu, ketika pesawat itu mengirim data dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi dalam format yang berubah dari sebelumnya. Data itu tak terbaca.

Selama ini Voyager 2 diprogram untuk mengirimkan data tentang kondisinya kesehatannya sendiri agar para insinyur di Bumi bisa memperbaiki -- jika ada masalah.

Semenjak diluncurkan, Voyager 2 dan kembarannya, Voyager 1 ditugasi mengeksplorasi Planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Dua Voyager ini adalah pesawat manusia dengan daya jelajah paling jauh.

Voyager 1 kini berjarak 10,5 miliar mil dari bumi, dalam lima tahun pesawat ini diharapkan dapat melintasi heliosfer -- gelembung matahari yang terbentuk di tata surya, dan masuk ke lintasan antarbintang.

Sementara, Voyager 2 bergerak mengikuti kembarannya.

-------------------------------------

Akademisi Jerman Hartwig Hausdorf percaya alasan Voyager 2 yang ada di luar angkasa sejak 1977 mengirimkan pesan aneh yang membingungkan para ahli, dikarenakan telah diambil alih oleh kehidupan di luar bumi.

Sejak diluncurkan, Voyager 2 telah mengirimkan aliran data kembali ke bumi untuk dipelajari oleh para ahli, namun pada 22 April 2010 mengalami perubahan.

NASA mengklaim telah terjadi masalah software dengan sistem pengiriman data, namun Hausdorf percaya ini merupakan pekerjaan para Alien. Hal tersebut dikarenakan semua bagian dari pesawat luar angkasa ini berfungsi dengan baik.

Hartwig Hausdorf mengatakan pada koran Jerman, Bild, “Ini kemungkinan besar seseorang telah memprogram ulang atau membajak satelit, dan kita tidak tahu keseluruhan cerita.”

Voyager 2 membawa rekaman dengan kalimat sapaan di 55 bahasa. Dr Edward Stone, ilmuwan di proyek ini mengatakan bahwa disk yang disebut dengan ‘Golden Record’ merupakan kapsul waktu yang dimaksudkan untuk menjalin komunikasi dengan dunia kita dan luar bumi.

“Pesan voyager dibawa dengan rekaman phonograf pada disk berukuran 12 inci berlapis emas tembaga yang berisikan suara dan gambar yang dipilih untuk menampilkan keanekaragaman hidup dan budaya di bumi.”

-------------------------------------

Makhluk angkasa luar atau alien dipercaya telah mencoba mengontak manusia di planet bumi. Argumentasi yang masih menjadi perdebatan itu dipercaya ahli yang melihat fenomena pengiriman data tak terbaca oleh Voyager 2, pesawat tak berawak milik NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Daily Star edisi Jumat 14 Mei 2010, seorang ahli percaya bahwa alien telah membajak pesawat 'penyelidik' Voyager 2 milik NASA. Mereka percaya alien mencoba menghubungi manusia di bumi dengan cara 'membajak' Voyager 2.

Dugaan mencurigakan ini mencuat setelah pesawat yang diluncurkan pada 20 Agustus 1977 itu, mengirimkan pesan yang telah terdistorsi dan tidak terbaca di bumi. Pesan itu dikirim dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi.

Voyager, yang diluncurkan 33 tahun lalu itu memiliki misi untuk mencari tahu kehidupan makhluk hidup selain di bumi. Pakar astronomi Jerman, Hartwig Hausdorf, sangat yakin alien sedang mengirim sinyal transmisi ke bumi.

Saat diluncurkan, Voyager 2 juga 'dibekali' dengan piringan hitam berlapis emas. Piringan hitam untuk alat musik klasik gramofon itu berisi suara-suara atau gambar kehidupan dan keanekaragaman makhluk bumi.

Dalam piringan hitam berlapis emas itu terdapat 55 bahasa manusia di bumi. Piringan hitam itu sengaja dikirim untuk memberikan informasi kepada 'mereka' yang ada di angkasa luar.

Voyager 2 secara rutin mengirimkan informasi ke bumi. Tetapi, pada 22 April lalu, mereka berhenti mengirimkan sinyal transmisi informasi ke bumi, tetapi malah mengirimkan data-data yang tidak terbaca. Voyager 2 mengirim uraian sinyal yang berbelit-belit dan sangat sulit untuk dipahami.

Insinyur NASA sudah berupaya memperbaiki kesalahan transmisi. Tetapi Hausdorf, yang juga penulis buku UFOs-The Are Still Flying, mempunyai dugaan lain. "Mereka mencoba membajak," ujarnya.

Tetapi, orang dalam NASA menyebut itu hanya omong kosong, karena ini kesalahan mesin biasa. "Tapi, bila benar ada makhluk cerdas di luar angkasa itu benar, maka itu merupakan temuan luar biasa. Bila benar, ini akan mengubah dunia," kata seorang insinyur NASA.

Voyager Meninggalkan Tata Surya

Voyager Meninggalkan tata surya

Super sekali sodara ! Satelit voyager-1 menjadi alat buatan manusia yang pertama terbang meninggalkan tata surya. Para ilmuan mengatakan instrumen  mengindikasikan voyager bergerak diluar gelembung  gas panas dari matahari tata surya dan sekarang telah berada di ruang antar  bintang-bintang.

Diluncurkan pada tahun 1977,  Awalnya voyager hanya digunakan untuk mengirimkan informasi tentang planet-planet diluar tata surya kita, tetapi kemudian terus bergerak hingga sekarang.
Sekarang,  Misi dari voyager tersebut telah menempuh 19 milyar km dari bumi Jarak tersebut sangatlah jauh, sehingga saat mengirmkan sinyal radio untuk berkomunikasi dari bumi ke voyager atau sebaliknya memerlukan waktu 17 jam.
                ini merupakan suatu tonggak yang menjadi kunci keberhasilan dari harapan kami saat memulai proyek ini 40 tahun yang lalu, membuat kita memiliki suatu pesewat/satelit didalam ruang antar bintang,
Secara ilmiah ini merupakan tonggak utama, Tetapi dalam secara historis - ini seperti suatu  perjalanan eksplorasi mengeliligi dunia untuk pertama kalinya atau memiliki jejak kaki pertama kalinya di bulan, untuk pertama kalinya kami telah memulai mengekslorasi ruang antar bintang-bintang.
Sensor pada voyager megirimkan data selama beberapa waktu bahwa lingkungan disekitarnya telah berubah. Data itu berasal dari instrumen Plasma Wave Science (Gelombang plasma) (PWS )yang terdapat pada voyager. Data tersebut mereka gunakan untuk mengukur kepadatan partikel bermuatan di sekitar voyager. Setelah di dianalisa, mereka dapat memerintahkan pada voyager untuk terus bergerak menjauhi keluar tata surya atau sebaliknya.
Pembacaan data diambil pada bulan April hingga Mei tahun ini dan Bulan Oktober hingga bulan November tahun lalu, yang mengungkap bahwa jumlah proton yang menempati daerah disekitar voyager meningkat hampir 100 kali lipat Permeter kubik.
Para ilmuan telah lama berteori bahwa peningkatan tersebut dapat diamati jika voyager mampu melebihi pengaruh medan magnet serta angin matahari.
Kettika para peneliti dari tim voyager menggabungkan data baru bersama dengan informasi dari instrumen lain, mereka menggunakan keduanya untuk menghitung waktu saat voyager melepaskan diri dari pengaruh medan magnet adalah sekitar tanggal 25 Agustus 2012. Kesimpulan ini dimuat dalam  Jurnal Science.
“ini hebat, benar-benar mengesankan – objek pertama buatan manusia yang keluar ke ruang antar bintang” Ujar Prof. Don Gurnett dari universita lowa dan kepala peneliti untuk PWS.
Pada tanggal 25 Agustus , 2012, Voyager - 1 telah menempuh 121 Satuan Astronomi.. Artinya , 121 kali jarak antara Bumi dan Matahari .Voyager melewati batas antara angin matahari dan angin antar bintang, atau disebut Heliopause.  Ujar astronom inggris prof. Sir martin ress, Prestasi yang luar biasa ; “ ini benar-benar mengejutkan mengingat voyager merupakan teknologi tahun 1970-an, bisa mengabarkan keberadaannya dari kejauhan” imbunya.
Meskipun kini voyager telah berada dalam gas, debu dan medan magnet bintang-bintang lain. Namun, voyager masih dapat merasakan gravitasi metahari. Seperti komet yang berada jauh di luar angkasa .
Voyager 1 diperkirakan dapat mencapai titik tengah galaksi Bimasakti. Tinggal dihitung saja. Panjang galaksi Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya. Asumsi matahari berada ditengah galaksi maka jarak ke titik tengah sekitar 50.000 tahun cahaya. Kalikan 50.000 x 500 (perjalanan voyager selama 36 tahun dalam satuan tahun cahaya). Sama dengan 25.000.000 kalikan dengan perjalannan terakhir 36 tahun. Yah sekitar 900 juta tahun lagi baru sampai kesana. Kecil kemungkinan dapat terwujud karena baterai Voyager hanya akan bertahan sampai 2025.

Citra bumi yang difoto voyager


Sejak diluncurkan pada  5 September 1977, pesawat antariksa tanpa awak Voyager 1 telah menjelajahi Jupiter dan Saturnus serta cincin dan bulan kedua planet tersebut. Dan kini, ia bertualang di 'dunia baru'.

Para ilmuwan kini memiliki bukti bahwa pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu  telah melintasi perbatasan penting, mencatat sejarah sebagai benda buatan manusia pertama yang meninggalkan heliosfer -- gelembung di angkasa luar yang "ditiup" pada medium antarbintang oleh angin surya. Yang terjauh meninggalkan Bumi.

"Ketika meninggalkan heliosfer dan berlayar di lautan kosmik antarbintang, Voyager telah bergabung dengan sejarah perjalanan eksplorasi angkasa luar lainnya: perjalanan pertama mengelilingi Bumi dan langkah manusia pertama di Bulan. Ini kali pertamanya kita mulai mengeksplorasi ruang antarbintang," kata  Ed Stone, kepala ilmuwan misi Voyager seperti dimuat CNN, Jumat (13/9/2013).

"Ini adalah peristiwa penting yang kami harapkan saat memulai proyek ini lebih dari 40 tahun lalu -- bahwa kita bisa mengirim pesawat ke ruang antarbintang."

Sebuah studi baru dalam jurnal Science menunjukkan bahwa Voyager 1 memasuki medium antarbintang sekitar 25 Agustus 2012 .

"Ia masih berfungsi mengambil data dan memberitahu pada kita, seperti apa di luar sana," kata Marc Swisdak, ilmuwan Institute for Research in Electronics and Applied Physics, University of Maryland.

Pesawat kembar Voyager 1 dan 2 diluncurkan pada tahun 1977, selang 16 hari. Pada hari Kamis, menurut data real-time odometer NASA, Voyager 1 berjarak 18,8 miliar kilometer dari Bumi. Sementara Voyager 2 sejauh 15,3 miliar kilometer dari planet manusia.

Jarak tersebut amat jauh, sehingga butuh 17 jam agar sinyal radio yang dikirim dari Voyager bisa mencapai penerimanya di Bumi.

Sensor yang terpasang pada Voyager telah menunjukkan selama beberapa waktu bahwa lingkungan di sekitarnya telah berubah .

Data yang meyakinkan tim berasal dari instrumen Plasma Wave Science (PWS). Ia bisa mengukir kepadatan partikel bermuatan di sekitar Voyager .

Data yang dibawa diambil pada bulan April-Mei tahun ini dan Oktober-November tahun lalu, yang mengungkap ada lompatan hampir 100 kali lipat dalam hal jumlah proton yang yang menempati setiap centimeter kubik.

Para ilmuwan telah lama berteori bahwa lonjakan tersebut akan bisa teramati jika Voyager bisa melampaui pengaruh medan magnet dan angin partikel yang mengepul dari permukaan Matahari.

Ini adalah prestasi luar biasa. "Benar-benar mengejutkan bahwa artefak rapuh, yang didasarkan pada teknologi tahun 1970-an, bisa mengirimkan sinyal keberadaannya dari lokasi amat jauh," kata Astronom Kerajaan Inggris, Prof Sir Martin Rees, seperti Liputan6.com kutip dari BBC.

Apalagi misi Voyager ditargetkan selesai tahun 1989 lalu, energi yang ditenagai plutonium diperkirakan akan habis dalam waktu 10 tahun.

Voyager 2 Dibajak 1 'Alien'?

Jika Voyager 1 di luar Tata Surya, di mana Voyager 2? Para ilmuwan memperkirakan ia akan meninggalkan Tata Surya sekitar 3 sampai 4 tahun mendatang.

Plasma dalam instrumen tersebut masih berfungsi. Jadi ilmuwan bisa secara langsung mengukur kepadatan, kecepatan, dan suhu angin bintang. Itu juga berarti bahwa ketika melintasi heliosfer, Voyager 2 akan mengirimkan sinyal yang lebih jelas.

Lalu, ia akan bergabung dengan kembarannya, di tengah kehampaan luas antarbintang, di luar jangkauan manusia.

Sebelumnya dilaporkan, Voyager 2 mengirimkan pesan dalam format yang tak bisa dibaca ilmuwan NASA.

Lantas, beredar spekulasi pesawat itu dibajak alien alias mahluk luar angkasa -- yang mengirimkan jawaban pesan NASA. Apalagi, menurut astrofisikawan, Stephen Hawking, NASA pernah mengirim sinyal ke luar angkasa berupa sebuah tembang dari grup pop legendaris The Beatles.Tembang itu berjudul, "Across the Universe" (Melintasi Alam Semesta).

Keanehan Voyager 2 terjadi pada bulan lalu, ketika pesawat itu mengirim data dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi dalam format yang berubah dari sebelumnya. Data itu tak terbaca.

"Ini seperti seseorang telah memprogram ulang atau membajak Voyager 2, tapi kita tak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi," kata pakar alien, Hartwig Hausdorf, seperti dimuat laman Daily Telegraph, 12 Mei 2010. (Ein)
http://astronesia.blogspot.com/
Satelitte Voyager

Astronesia-Pesawat kembar ruang angkasa NASA Voyager diluncurkan pada akhir tahun 1970 untuk mengeksplorasi planet di tata surya kita seperti Jupiter,Saturnus,Uranus dan Neptunus.Tapi sekarang, hampir 34 tahun kemudian, dua pesawat ruang angkasa dalam perjalanan keluar dari lingkungan tata surya kita, dan siap mengetuk pintu ruang antarbintang.
Pesawat ruang angkasa, yang disebut Voyager 1 dan Voyager 2, yang dibangun oleh Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, yang terus beroperasi dengan baik.
Berikut ini beberapa fakta mengenai pesawat luar angkasa Voyager:
1. Benda Buatan Manusia Yang Paling Jauh Dari Bumi
Voyager 2 diluncurkan pada 20 Agustus 1977, dan Voyager 1 diluncurkan sekitar dua minggu kemudian, pada 5 September. Sejak saat itu, pesawat ruang angkasa telah bepergian di sepanjang jalur penerbangan yang berbeda dan pada kecepatan yang berbeda.
Sekarang dengan jarak sekitar 10,8 miliar mil (17,4 miliar kilometer) dari matahari dan meluncur ke arah ruang antar bintang, Voyager 1 adalah objek terjauh buatan manusia dari Bumi.Sementara Voyager 2 berjarak sekitar 8,8 miliar mil (14,2 miliar km) dari matahari.
2. Masih Mengirimkan Data
Kedua Pesawat ini masih mengirimkan informasi ilmiah tentang lingkungan mereka melalui Jaringan Antariksa Dalam NASA. Sebuah sinyal yang dikirim dari bumi, bepergian dengan kecepatan cahaya, membutuhkan waktu sekitar 13 jam untuk mencapai Voyager 2, dan 16 jam untuk mencapai Voyager 1.
3. Mengeksplorasi Planet
Misi lima tahun utama Voyagers termasuk mengeksplorasi dari dekat planet Jupiter dan Saturnus, cincin Saturnus serta bulan yang besar dari dua planet ini. Dan misi ini diperpanjang setelah sukses.
Dua pesawat ruang angkasa telah meneliti semua planet raksasa di tata surya kita - Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus - serta 49 bulan, dan sistem cincin dan medan magnet planet tersebut.
Misi Voyager saat ini direncanakan untuk mengeksplorasi tepi terluar dari sistem tata surya kita dan akhirnya meninggalkan lingkup matahari dan memasuki ruang antar bintang.
4. Membawa Pesan Untuk Alien
Kedua pesawat ruang angkasa Voyager membawa pesan yang direkam dari Bumi pada piringan hitam emas - 12-inch, berlapis emas tembaga pada disk. Sebuah komite diketuai oleh astronom Carl Sagan akhir memilih isi catatan untuk NASA.
Catatan dalam piringan tersebut merupakan kumpulan budaya bumi yang di tujukan bagi kehidupan lain yang berada di ruang antar bintang jika suatu hari Voyager menemukannya. Berisikan gambar dan suara alam, salam yang diucapkan dalam 55 bahasa dan pilihan musik dari berbagai budaya dan era.
Terdapat ucapan salam serat lagu dalam Bahasa Indonesia,Lagu yang beruntung itu adalah Indonesia "Puspawarna" ("Beragam Bunga") Gamelan Keraton Pura Paku Alaman di bawah pimpinan K.R.T. Wasitodipuro Robert E. Brown Gamelan 4:43 
5. Voyager Dalam Perjalanan Ke Dunia Baru/Ruang Antar Bintang
Voyager 1 telah mencapai titik yang jauh di tepi tata surya kita, di mana gerakan lahiriah dari angin matahari berhenti.Peristiwa ini merupakan tonggak terbaru dalam bagian Voyager 1 melalui heliosheath, pengaruh kulit luar bola matahari, sebelum memasuki ruang antar bintang. Ruang antarbintang dimulai pada heliopause, dan ilmuwan memperkirakan Voyager 1 akan menyeberangi perbatasan ini dalam lima tahun ke depan.
Kejadian langka gerhana matahari total (GMT) bakal terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016. Gerhana diprediksi bakal terjadi di 10 provinsi dan sejumlah lokasi wisata andalan di Indonesia. Jalur GMT tersebut bermula dari Palembang (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), Sampit (Kalimantan Tengah), Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate hingga Halmahera (Maluku Utara).
GMT di 10 provinsi tersebut nanti akan berlangsung selama 4 menit 9 detik. "Luwuk menjadi daerah yang dilintasi gerhana dengan durasi paling lama, sekitar 2 menit 50 detik, pukul 08.41 WITA," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, seperti dikutip dari situs LAPAN, Selasa (05/01).
Mengamati gerhana matahari, Thomas menjelaskan, memerlukan cara tertentu agar aman. Thomas menyarankan untuk menggunakan kacamata matahari yang dilapisi filter khusus matahari. Hal ini untuk mencegah kerusakan mata jika mengamati secara langsung tanpa alat bantuan.
Thomas melanjutkan, wilayah Sumatera akan mengalami gerhana matahari sekitar dua menit, terjadi pukul 07.20 WIB; Kalimantan selama 2,5 menit, pukul 07.30 WIB atau 08.30 WITA; Sulawesi selama tiga menit pukul 08.40 WITA; Maluku Utara selama 3,5 menit 09.54 WIT. Sedangkan Jakarta hanya mengalami gerhana matahari sebagian pada pagi hari.
Total lebar jejak GMT tersebut di muka bumi sepanjang 155 kilometer. Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, diantaranya; Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon. Di Jakarta, gerhana matahari sebagian terjadi mulai pukul 6.19 WIB.
GMT akan kembali berlangsung di tempat yang sama dalam periode 350 tahun. Sebelumnya, GMT pernah melintasi Indonesia pada 11 Juni 1983 dengan cakupan area berbeda dengan GMT 2016. "Di antara 20 kejadian gerhana matahari yang terjadi antara tahun 2001 hingga 2020, hanya terdapat 1 gerhana matahari total dan 2 gerhana matahari cincin teramati di Indonesia," terang Thomas.
Voyager 1 tinggalkan tata surya, lalu kemana perginya
Kita mungkin berpikir, setelah melintas batas dari tata surya adalah daerah yang tenang dan sunyi. Februari 2014, Voyager 1 menangkap suara diluar batas ruang angkasa, dimana daerah tersebut masih terjangkau oleh magnetik dari badai matahari.
Profesor fisika Don Gurnett mengatakan Voyager menangkap suara gelombang kejut yang dinamakan Tsunami Wave. Walau Voyager 1 sudah melakukan perjalanan sejauh 400 jt km. Kepadatan plasma diluar garis tata surya semakin tinggi. Tidak jelas dari mana asal suara tersebut sampai tertangkap instrument Voyager. Apakah getaran berasal dari matahari atau benda lain.
Link rekaman dari Voyager di publikasikan oleh Space
Nasa mengirim Voyager 1 dan Voyager 2. Tapi keduanya berlawanan arah.
Voyager 1 mengunakan teknik ketapel dengan melontarkan pesawat tersebut ketika melintas di planet Saturnus.
Voyager 2 diluncurkan 20 Agustus 1977. 2 minggu setelah Voyager 1 diluncurkan.
Sekarang keduanya sudah sangat jauh dari Bumi. Untuk melakukan komunikasi, dibutuhkan waktu 17 jam untuk Voyager 1 dan 14 jam untuk Voyager 2.
Voyager 1 sudah di konfirmasi oleh NASA sudah meninggalkan tata surya. Satelit yang diluncurkan tahun 1977 menjadi benda buatan manusia yang pergi paling jauh. Kabarnya sudah berjalan sendirian, dan akan terus melakukan perjalanan ke titik tengah galaksi Bimasakti.
Sebelum lepas dari jalur tata surya, Voyager 1 melewati daerah Heliopause yang ada diantara Heliospere dan Interstellar. Sebelumnya Voyager masih memberikan data dan menditeksi di area tersebut memiliki kekuatan plasma elektron lebih kuat 40x dibanding di daerah Heliospere. Menurut data, Voyager 1 sudah meninggalkan jalur tata surya pada 25 Agustus 2012 tahun lalu.
Untuk Voyager 1 sudah berjalan sejauh 11.6 milyar mil atau sekitar 21 milyar km dari titik matahari. Membutuhkan waktu sejak diluncurkan 36 tahun lalu. Selama 36 tahun perjalanan Voyager 1 baru menempuh 1/500 jarak tahun cahaya. Seandainya Voyager 1 diarahkan ke planet "Tau Ceti e" / planet seukuran bumi yang mungkin bisa di tinggali (disebut Exoplanet) dengan jarak 12 tahun cahaya. Dengan kecepatan yang ada saat ini, membutuhkan waktu 200 ribu tahun baru sampai disana.
Lalu kapan Voyager 1 bisa mencapai titik tengah galaksi Bimasakti. Tinggal dihitung saja. Panjang galaksi Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya. Asumsi matahari berada ditengah galaksi maka jarak ke titik tengah sekitar 50.000 tahun cahaya. Kalikan 50.000 x 500 (perjalanan voyager selama 36 tahun dalam satuan tahun cahaya). Sama dengan 25.000.000 kalikan dengan perjalannan terakhir 36 tahun. Yah sekitar 900 juta tahun lagi baru sampai kesana. Itupun kalau jalannya lurus.
Bisa dilihat wajah para peneliti dibawah ini, karena sudah 36 tahun mereka mengamati perjalanan Voyager
Dari Popsci menanyakan tentang Voyager 1 ke tim NASA
Bagaimana tim NASA bisa mengangkap signal dari Voyager 1. Bisa saja, dengan teknologi saat ini, signal radio yang dikirim dari Voyager 1dapat ditangkap. Nasa mengunakan antena sangat kuat Deep Space Network. Walau pemancar di Voyager hanya berkekuatan 20W.
Apakah Voyager 1 masing bisa mengirim foto ke Bumi. Katanya camera Voyager 1 sudah dimatikan mengambil gambar Pale Blue Dot pada tahun 1990. Gambar terakhir diambil dari jarak 6 milyar km dan bumi hanya terlihat seukuran 0.12 pixel.
Dibawah ini gambar Pale Blue Dot yang terakhir diabadikan oleh Voyager 1
Camera di Voyager 1 dimatikan agar menghemat baterai dan instrumen bisa menditeksi partikel di sekitar Voyager. Camera dan pemanas sudah terpapar udara sangat dingin. Seandainya diaktifkan kembali dari bumi, belum tentu camera disana bisa bekerja
Berapa lama signal dari Voyager bisa ditangkap di bumi. Bila dihitung pada jarak saat ini, membutuhkan waktu 17 jam diterima ke bumi.
Jenis data apa yang dikirim dari Voyager. Di Voyager memiliki alat pengukur partikel energi LECP dan CRS, data magnetometer dari tim MGA, data gelombang radio plasma dari tim PWS, data plasma dan spektrum ultraviolet dari UVS. Data yang dikirim masih berbentuk 0, 1. Dan dibutuhkan software untuk membuka data dari Voyager.
Bila ditanya, berapa lama Voyager masih bekerja. Mungkin sampai tahun 2020, setelah itu peralatan akan dimatikan bertahap. Dan tahun 2025 akan dimatikan semuanya.
Data apa yang dapat diambil dari Voyager pada sisa aktif kerjanya. Masih ada beberapa instrumen seperti menditeksi sinar kosmik galaktik (ACRS) dan medan magnetik galaksi, kemungkinan peralatan gelombang plasma bisa bekerja. Voyager mengunakan baterai nuklir, sampai kekuatan baterai ini habis dan mungkin sudah habis di tahun 2025.
Bila baterai di Voyager habis, apakah bisa terditeksi. Kemungkinan besar tidak. Lalu berapa kecepatan Voyager, katanya sekitar 38 ribu mil perjam dan akan terus menjauh.
Seandainya Voyager terus menjauh, maka akan terus mendekat ke gugus bintang konstilasi Ophiuchus pada tahun 40272.
Bagaimana procesor dan memory yang ada di Voyager dibandingkan sebuah smartphone saat ini. Tentu beda jauh, ketika Voyager dibuat belum ada chip procesor yang kecil seperti chip smartphone. Memory lebih kecil 270 ribu kali, dan procesor tidak berbentuk seperti procesor sekarang tapi dirancang khusus untuk pengolah data instrumen.
Para insinyur yang menangani proyek Voyager, sebagian sudah meninggal. Tetapi peneliti Nasa berharap mendapatkan data lagi selama 10 tahun tugas Voyager, kata Dodd. Setelah itu, mungkin tersisa 5-7 tahun masih bisa mengirim signal ke bumi.
Walaupun computer di Voyager masih sangat sederhana, sistem computer mengendalikan Voyager dan terbang sendiri. Sistem computer akan mengambil tindakan untuk dirinya bila terjadi sesuatu yang tidak beres. Untuk mengirim signal ke Voyager dibutuhkan waktu 17,5 jam, dan balasan dari Voyager membutuhkan waktu yang sama untuk melaporkan kondisi pesawat.
Dibawah ini data nasa menangkap suara di daerah interstellar space. Suara tersbut terdengar di daerah ruang antar bintang. Instrumen gelombang plastma Voyager 1 masih menditeksi getaran plasma atau gas yang terionisasi. Periode antara November 2012 sampai April sampai Mei 2013.
Grafik merah menunjukan kepadatan plasma di daerah, dan biru menunukan gelombang lebih lemah. Diperkirakan Voyager satu telah bertemu dengan plasma antar bintang pada bulan Agustus 2012.

kawah dampak Meteorit Ganda Berumur 458 Juta Tahun ditemukan

Hasil gambar untuk double meteor
Tim ilmuwan dari University of Gothenburg, Swedia, telah menemukan jejak dari dua kawah dampak hantaman meteorit di daerah Jamtland, Swedia. Serangan ganda meteorit itu terjadi 458 juta tahun yang lalu (periode Ordovician).
Prof. Erik Sturkell dan rekan-rekannya dari Departemen Ilmu Bumi Universitas Gothernburg menemukan salah satu kawah berjarak 20 km di selatan kota Ostersund. Kawah besar itu berdiameter 7,5 km. Kawah kedua teletak 16 km dari kawah pertama dan memiliki diameter yang lebih kecil, sekitar 0,7 km.
“Dua hantaman meteorit terjadi pada waktu yang sama, 458 juta tahun lalu, dan membentuk kedua kawah ini,” kata Prof Sturkell.
Dari penelitian meteorit, diketahui bahwa kekacuan besar asteroid terjadi sekitar 470 juta tahun lalu di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
Kekacauan ini melahirkan sejumlah besar puing-puing dan debu asteroid, yang sebagian memasuki orbit bumi dan berakibat pada peningkatan masuknya fragmen kecil ke bumi menjadi dua kali lipat. Prosesnya terjadi selama beberapa juta tahun.
“Diasumsikan bahwa kekacauan itu juga menyebabkan fragmen besar asteroid memasuki bumi dan bertanggung jawan atas jumlah kawah Ordovician yang relatif tinggi,” jelasnya.
Menurut tim, daerah Jamtland merupakan daerah bawah laut pada waktu itu, dengan kedalaman air 0,5 km pada titik-titik dimana kedua meteorit terjebak secara bersamaan.
Informasi dari operasi pengeboran menunjukkan adanya urutan identik pada dua kawah ini, dan sedimen di atas urutan hantaman berasal dari zaman yang sama. Dengan kata lain, ini merupakan hantaman meteorit yang simultan.
Air meluap selama hantaman meteorit, dan selama seratus detik, lubang ini benar-benar kering. Kemudian air kembali memenuhi lubang dan menghanyutkan serpihan meteorit yang bercampur dengan benda-benda yang terhempas selama ledakan dan dengan gelombang raksasa yang merobek dasar laut.
“Ini merupakan hantaman meteorit ganda pertama terhadap bumi dengan bukti yang meyakinkan,” pungkas Sturkell.

Ditemukaan Air di Planet mars

Ditemukannya kandungan air di Planet Mars ternyata membuka peluang untuk tinggal di planet tersebut. Bahkan, seorang engineer NASA yang terlibat di proyek penelitian Planet Mars mengungkap bahwa Badan Antariksa Amerika Serikat itu akan menjadikan Mars sebagai objek liburan luar angkasa.

Menurut informasi yang dikutip dari laman Press Examiner, Sabtu (3/10/2015), engineer yang tidak disebutkan namanya ini menjelaskan bahwa ditemukannya air di Mars bukanlah sebuah rumor atau spekulasi.

"Temuan tersebut bersifat faktual, implikasinya begitu masif. Fakta